HealthcareUpdate News

5 Makanan yang Memicu Lelah & Stres: Waspada Ada di Piring Kamu

Makanan sehari-hari ternyata bisa menjadi pemicu kelelahan dan stres jika tidak dipilih dengan bijak—ini lima jenis yang sebaiknya kamu hindari.

Di sebuah sekolah menengah masa depan, para pelajar tampak lesu meski sudah beristirahat cukup. Ternyata penyebabnya bukan hanya jadwal padat, tetapi juga konsumsi makanan yang diam-diam masuk daftar “perampas energi”. Studi yang dilansir Kompas mengungkap bahwa makanan tinggi gula, gorengan, dan camilan olahan dapat memicu kelelahan dan suasana hati yang buruk.

Teknologi pangan memang terus maju, tetapi dampak kesehatan dari pola makan tetap menjadi perhatian. Gula tambahan misalnya, bisa memberikan lonjakan energi sesaat yang kemudian diikuti rasa lemas dan mood buruk akibat fluktuasi gula darah. Kondisi ini sering terjadi tanpa disadari, terutama pada mereka yang gemar mengonsumsi kue, minuman manis, atau snack kemasan.

Makanan cepat saji yang penuh lemak jenuh dan trans juga tak kalah berbahaya. Selain memicu peradangan, makanan jenis ini memperlambat pencernaan dan meningkatkan risiko stres. Seperti disampaikan PAFI Solo dalam laporan Kompas, lemak jenuh dalam jangka panjang dapat memperburuk kelelahan, membuat tubuh terasa berat, dan memperparah mood negatif.

Kafein pun menjadi pedang bermata dua. Secangkir kopi mungkin terasa menyelamatkan di pagi hari, namun konsumsi berlebihan justru menimbulkan kecemasan, ketegangan, hingga insomnia. Dampak ini, menurut beberapa ahli, membuat tubuh semakin rentan kelelahan meskipun sudah mendapatkan waktu istirahat yang cukup.

Tak kalah mengejutkan, makanan tinggi garam dan pengawet juga masuk daftar pemicu stres. Camilan asin, makanan olahan, hingga fast food meningkatkan tekanan darah dan mengacaukan keseimbangan elektrolit tubuh. Hasilnya, tubuh terasa tegang dan emosi menjadi lebih labil.

Read More  Rutin Minum Susu, Kunci Pertumbuhan Anak?

Alkohol juga sering disalahartikan sebagai solusi pelepas penat. Padahal, meski memberikan efek rileks sesaat, alkohol justru mengacaukan hormon, menurunkan kualitas tidur, dan meningkatkan risiko kelelahan kronis. Kebiasaan ini, jika berlanjut, dapat memperburuk kesehatan mental dan fisik sekaligus.

Studi terbaru bahkan menguatkan hubungan erat antara pola makan dan tingkat kelelahan. Penelitian GAIA menunjukkan bahwa diet berbasis bahan nabati yang kaya anti-inflamasi mampu menurunkan risiko stres, insomnia, dan kelelahan mental. Temuan ini menjadi pengingat bahwa pilihan makanan yang cerdas bisa menjadi investasi kesehatan jangka panjang.

Di era serba cepat ini, memilih piring pintar adalah langkah sederhana namun berdampak besar. Mengurangi gula tambahan, menghindari gorengan, membatasi kafein, serta memperbanyak konsumsi sayuran, biji-bijian, dan buah utuh dapat membantu tubuh lebih bertenaga, pikiran lebih segar, dan stres lebih mudah dikelola.

Back to top button